illusi

Ketika mimpi, cinta, dan realita berlalu begitu cepat tanpa sempat kitagenggam.
Semua terasa bagaikan sebuah ilusi.
Bayangan fatamorgana,
yang tak pernah cukup waktu bagi ku untuk mendekapnya.
Memahaminya.
Atau bahkan sekedar mengaguminya.

Terdiam.
Membisu.
Hampa.
Tanpa kata.
tatkala semuanya sirna, menguap..mengudara..
Hanya ditemani desiran angin yang berpacu bersama detak jantung.
Menghanyutkan seluruh isi hati.
Perasaan.
Rasa, yang tak bernama, tak bertuan.
Namun ia ada, tepat di dasar sana.
Menyesakkan.
Terlalu pahit melepas semua mimpi, cita, dan cinta.
Memasrahkannya pada realita yang tak pernah kita nyana.

Ah, baru aku menyadari sakitnya sebuah kehampaan.
Kebisuan yang tercipta sebagai cermin kerapuhan.
Pilunya sebuah perpisahan berselimut kegagalan.
Asa ku pun menyublim bersama waktu.
Seiring dengan pudarnya harapan yang pernah ku rangkai.
dan doa yang pernah ku ucap serasa tak lagi bernyawa.
Ia mati bersama dengan waktu.

when you try your best but you don't succeed
when you get what you want but not what you need
when you feel so tired but you can't sleep
stuck in reverse
and the tears come streaming down on your face
when you lose something you can't replace
when you love someone but it goes to waste
could it be worse?
lights will guide u home
and ignite your bones
and I will try to fix you

Comments

Popular posts from this blog

ASP: Akuntansi Masjid vs Gereja

Grateful for Every Little Thing

Teori Akuntansi: International Accounting