Akuntansi Sektor Public: Rangkuman Jenis Anggaran
Definisi Anggaran
Secara sederhana anggaran terdiri dari tiga unsur, antara lain: estimasi kinerja, selama satu periode tertentu (biasanya satu tahun), dan dinyatakan dalam ukuran moneter. Jadi, anggaran dapat didefinisikan sebagai suatu rencana kinerja selama satu periode yang dinyatakan dalam ukuran moneter. Anggaran public dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pendapatan dan belanja. Hal ini mencerminkan bahwa anggaran berisi prioritas program pemerintah beserta dana yang dialokasikan untuk melaksanakan program tersebut agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Jenis dan Peran Anggaran
Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran sector public antara lain sbb:
1. Anggaran Tradisional atau Konvensional
Pendekatan ini banyak digunakan di Negara berkembang. Memiliki dua ciri utama. Pertama, penyusunannya menggunakan pendekatan incrementalism yaitu hanya melakukan penyesuain dengan menambah atau mengurangi nilai nominal item- item anggaran yang telah ada sebelumnya. Besarnya penyesuaian berdasarkan anggaran tahun sebelumnya, tingkat inflasi, serta factor ekonomi makro lainnya. Kedua, memiliki struktur dan susunan bersifat line- item yaitu anggaran tradisional ini disusun berdasarkan anggaran tahun lalu dimana seluruh item yang ada di periode sebelumnya juga harus ada di periode berikutnya, tanpa dilakukan analisis lebih lanjut apakah program tersebut efektif dan efisien. Anggaran tradisional ini tidak menerapkan value for money, hanya berfokus pada pengeluaran sehingga tanggungjawabnya berdasarkan habis atau tidaknya anggaran. Hal inilah yang sering menimbulkan moral hazard. Beberapa ciri lain yaitu: cenderung sentralistis, bersifat spesifikasi, tahunan, dan menggunakan prinsip anggaran bruto. Contoh anggaran tradisional: APBD sebelum tahun 1999
2. Anggaran Publik dengan Pendekatan New Public Management (NPM)
Menggunakan mekanisme pasar untuk mengalokasikan sumberdaya. Sistem ini lebih berorientasi pada kinerja serta menekankan sistem insentif sebagai pengendalian daripada perintah dan pengawasan seperti yang terjadi pada pasar tradisional. Berikut ini merupakan beberapa teknik yang digunakan dalam NPM untuk memperbaiki kelemahan pendekatan tradisional:
a. Anggaran Kinerja
Penyusunan anggaran kinerja menekankan cost awareness dengan menerapkan konsep value for money. Penyusunan didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Sedangkan penilaiannya berdasarkan tercapai atau tidaknya sasaran (tujuan) dengan menggunakan konsep value for money dan efektivitas anggaran. Contoh anggaran: APBN setelah tahun 1999.
b. Zero based Budgeting
Pendekatan zero based budgeting tidak mendasarkan anggaran tahun sebelumnya untuk menyusun anggaran berikutnya. Penyusunan anggaran dengan pendekatan ini menganggap bahwa budget dimulai dari awal (nol). Salah satu kelemahan anggaran ini adalah membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyusun anggaran.
c. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
Teknik anggaran yang satu ini berorientasi pada output dan tujuan dengan menekankan alokasi sumber daya yang berdasarkan pada analisis ekonomi. Anggaran ini disusun berdasarkan program- program yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, bukan berdasarkan divisi. Contoh: Program Multitahunan dan Perencanaan Keuangan dari Tahun Anggaran 2002-2006.
Perbandingan antara pendekatan tradisional dan pendekatan NPM dapat dilihat pada table berikut:
Anggaran Tradisional
|
New Public Management
|
Sentralistis
|
Desentralisasi dan devolved management
|
Berorientasi pada input
|
Berorientasi pada input, output, dan outcome
|
Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang
|
Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka panjang
|
Line- item and incrementalism
|
Berdasarkan sasaran kinerja
|
Aturan klasik: vote accounting
|
Lintas departemen
|
Prinsip anggaran bruto
|
Sistematik dan rasional
|
Bersifat tahunan
|
Bottom-up budgeting
|
Spesifik
|
Sumber:
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset http://yudhistirasatriapamungkas.blogspot.com/2008/06/jenis-jenis-anggaran-sektor-publik.html
Comments
Post a Comment