Tumblr: Celoteh Malam #1

Kalau mau melihat karakter sejatinya seseorang, coba deh lihat bagaimana dia memperlakukan orang yang belum dikenal alias total stranger dan/ atau orang yang posisinya dibawah dia (maksudnya yang less fortunate in terms of duniawi). WHY?
Karena wajar dong dia baik sama temen yang “sederajat” atau orang yang diatasnya, tapi bagaimana dia memperlakukan orang yang dibawahnya, itu lah karakter dia yang sesungguhnya. Itu kalo menurut ane yah.
Aku selalu terkesan dengan orang yang mau menyempatkan sebentar waktunya buat berbincang sama “kawula bawah”, nanyain nama, atau sekedar menyapa. It may be simple, but I’m sure it means a lot buat bapak atau ibu atau saudara yang disapa itu karena merasa di-wong-ke. Unlike anak2 muda jaman sekarang yang main nyelonong aja. Jangankan nyapa, ngeliat aja enggak.
Mungkin bukan maksud mereka juga sih ya buat ga sopan gitu. Mungkin mereka buru2, atau bingung mau nyapanya gimana. Sometimes, i do that too kok though I try not to. Mari budayakan saling sapa yang nggak kepo. Hihiihi
Wong menyapa atau at least senyum itu kan gampang, bebas biaya pulak. So what to lose?
Oh ya, maaf dalam menggunakan istilah, mungkin kurang mengenakkan. Cuma biar simple aja sih ngomongnya, sumpah, ndak ada maksud merendahkan.
Ibukota, 29 Mei 2014
Menjelang Kompre #hehe

CINTOKOWATI

Comments

Popular posts from this blog

Teori Akuntansi: Uniformity and Disclosure

Teori Akuntansi: The Income Statement

ASP: Akuntansi Masjid vs Gereja