Bagaimana Mencari Pertolongan Allah?

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua kejadian, sekecil apapun, adalah bagian dari takdir Allah. Cara Allah mengajari, mengingatkan, memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya.

Nyadar gak sih? Seringkali Allah dekatkan kita pada sumber-sumber cahaya/ petunjuk khususnya ketika kita memohon petunjuk dari-Nya. Memohon didekatkan kepada-Nya. Apapun sesuai kebutuhan kita. Skill atau ilmu atau reminder yang kita butuhkan untuk menghadapi ujian yang sedang kita jalani.

Salah satunya adalah video ini. Udah lama banget ada di "Watch Later" (exactly 2 tahun lalu, masyaAllah - 9 Jan 2020), tapi qadarullah, baru hari ini ditonton sebagai teman makan siang.

Anw, langsung aja ke point take-away ya:

A. Dua tipe orang yang akan menolak petunjuk dari Allah (untuk memperbaiki diri):

1. Ujub

2. Sombong

Orang yang memiliki salah satu atau kedua sifat tersebut akan sibuk mencari alasan instead of muhasabah dan memperbaiki diri.


B. Cara-cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan pertolongan/ petunjuk dari Allah (Inti pembahasan kajian kali ini):

1. Sempatkan diri untuk melakukan tafakkur/ muhasabah.

> Sholat merupakan bagian dari tafakkur

> Buat daftar kelemahan (dosa-dosa/ kekurangan) yang perlu kita taubati dan perbaiki/ tutup kejelekannya. Mulai evaluasi dari kepala, misalnya dosa mata, telinga, lisan, pikiran, dsb.

> Bisa dilakukan juga ketika akan tidur atau lebih bagus lagi pada sepertiga malam terakhir. Sebaiknya, jauhkan diri dari hp di waktu tersebut.

2. Sering datang kepada orang yang berilmu ('alim ulama/ asaatidz)

3. Memiliki cermin diri: orang-orang yang dekat dengan kita. Bisa pendamping hidup, anak, orang tua, teman, pembantu, etc. Intinya adalah orang yang tahu siapa kita dan berani mengatakan dengan jujur perbaikan yang perlu kita lakukan.

4. (Dengarkan) orang-orang yang tidak menyukai kita

Jika ada orang-orang yang bersikap kurang baik kepada kita, maka hal itu merupakan karunia bagi kita karena:

a. Ladang ilmu: Pelajaran agar kita tidak melakukan keburukan yang sama 

b. Ladang riyadah (melatih diri): sarana latihan beramal melakukan kebaikan. Misalnya ada orang yang tidak suka atau menyakiti kita, maka kita bisa latihan kesabaran, keikhlasan, dst.

c. Ladang evaluasi diri: mengapa ya hal ini terjadi kepada saya? Oh iya, dulu saya pernah melakukan dosa seperti ini. Jadi bisa bertaubat. Intinya menemukan kesalahan-kesalahan kita.

d. Ladang amal karena kita bisa bersabar, bisa membalas keburukannya dengan kebaikan kita, dst.

5. Segala kejadian yang terjadi di sekitar kita menjadi jalan petunjuk, tafakkur dan hikmah untuk kita.


C. Mengapa kita merasa sakit hati atau tidak terima ketika dikritik orang lain?

Karena kita ga jujur sama diri sendiri. Bukankah sesungguhnya diri kita ini banyak aibnya dan ga pantas dengan pujian yang ditujukan ke kita? Bahkan bisa jadi, kita lebih buruk dari kritik yang disampaikan tersebut. Jadi, mengapa kita harus marah dan tidak terima?


Full video dapat disimak di tautan berikut:

ORANG YANG MENOLAK PERTOLONGAN ALLAH | Kajian MQ Pagi - YouTube


Kuala Lumpur,

9 Januari 2022

Comments

Popular posts from this blog

Teori Akuntansi: Uniformity and Disclosure

Teori Akuntansi: The Income Statement

ASP: Akuntansi Masjid vs Gereja