Kita dan Dunia

Hidup itu adalah proses belajar. Setiap hal yang terjadi dalam hidup kita, sesepele apapun hal tersebut, pasti mengandung pelajaran. Bagiku, itulah cara Allah mengajarkan kita tentang hal yang belum kita ketahui dalam kehidupan. Seriously. Aku semacam menemukan keterkaitan antara “Allah mengajarkan” kepada manusia tentang apa-apa yang tidak ia ketahui seperti yang tercantum di ayat Al-Qur’an dengan kebenaran dalam kehidupan manusia sehari-hari. Allah menuntut manusia menemukan kebijaksanaan demi kebijksanaan dari proses pembelajaran, proses tempaan yang ia jalani sepanjang hidupnya. Sungguh, hidup ini memang terlalu singkat untuk dipakai buat main-main. Namun, terlalu panjang untuk tidak melakukan kebaikan dalam hidup.

Aku selalu berkeyakinan bahwa manusia itu diciptakan dengan tujuan. Selain beribadah kepada Allah SWT (bagi yang muslim), tujuan itu juga untuk berkontribusi kepada sosial dan lingkungan. Kontribusi ini tidak perlu dalam hal yang bikin orang lain mangap dan bilang “WOW”. Kontribusi disesuaikan dengan porsi kemampuan masing-masing individu, yang penting tulus dan ikhlas. Bagiku, kontribusi itu berarti memajukan pendidikan. To see Indonesia as a whole, our nation is both dying and growing.

Coba kalau setiap anak bangsa berjuang di jalan-jalan yang berbeda sesuai dengan kapabilitas, interest, dan peluang yang ia miliki. Then I can imagine, semua orang bergerak saling mendukung dan menciptakan sinergi. Alangkah indahnya. Is it too utopia-like-story?


Posted from Kuala Lumpur, 11 Desember 2021

Note: draft sejak tahun 2012

Comments

Popular posts from this blog

Teori Akuntansi: Uniformity and Disclosure

Teori Akuntansi: The Income Statement

ASP: Akuntansi Masjid vs Gereja