How to: Tips Belajar Bahasa Inggris (Updated)

"Kemampuan berbahasa asing dapat menjadi TIKET emas kita untuk menjelajah dunia." - has been proven over time.

Selain menjadi keunggulan kompetitif seseorang, menguasai bahasa asing merupakan KUNCI ilmu pengetahuan. Bayangkan jika kita punya buku yang memuat ilmu-ilmu canggih tapi kita ga ngerti bahasanya. Gak kepake!
Saat ini, kemampuan berbahasa asing khususnya Inggris sudah menjadi sesuatu yang “wajar”, bukan lagi keunggulan yang “luar biasa”. Ini artinya, untuk lebih unggul dari yang lain, kita perlu menguasai setidaknya 1 atau 2 bahasa lagi selain Inggris.
Nah, mari kita sama-sama berbenah dulu nih untuk bahasa Inggrisnya.

Beberapa teman pernah bertanya, bagaimana cara saya belajar bahasa Inggris. Nah ini beberapa tips buat kamu-kamu yang emang niat belajar. Bukan bermaksud menggurui, hanya sekedar sharing yang semoga bermanfaat :)

1. Perbanyak membaca buku berbahasa Inggris.
Tujuan: memperkaya kosa kata (vocabulary)

Entah itu buku pelajaran, buku kuliah, novel, majalah, maupun sumber literatur lainnya. Masing-masing bacaan menggunakan gaya bahasa dan diksi yang berbeda tergantung dari jenisnya. Tentunya kita pengen bisa berbahasa Inggris baik yang formal maupun non formal, bukan? Nah saran saya, bacalah berbagai jenis tulisan.
Tips:
berilah garis bawah pada kata yang kamu belum paham, cari artinya di kamus, dan tulis diatas kata tersebut. Akan lebih menarik jika menggunakan bolpoin berwarna.
Atau jika tips diatas tidak bisa dilakukan, saya biasanya akan mencatat kata yang tidak dimengerti tersebut ke notes/hp/media apapun yang nyaman. Setelah ada waktu, saya akan cari artinya di kamus.

Pilih kamus yang baik yaitu yang ada artinya, jenis kata (kata kerja, kata sifat, keterangan, dll), sinonim, serta contoh penggunaannya. Suatu kata bisa berbeda arti jika digunakan pada konteks yang berbeda. Mungkin agak sedikit mahal, tapi bisa dipakai untuk jangka panjang sih, anggep aja buat investasi. Kalau beli makan yang mahal aja ga sayang, masa buat ngasih makan otak perhitungan banget? Hehehe
Saya sendiri lebih suka pakai oxford for advanced learner. *bukan promo lho*


2. Fun learning dengan nonton berita, diskusi atau film berbahasa Inggris.
Tujuan: melatih listening suara native dan menambah kosakata.

Siapa sih yang ga suka nglakuin 2 hal diatas? Nah, selain buat dinikmati, keduanya bisa dijadikan media belajar.
Coba deh nonton film atau series tanpa subtitle atau pakai subtitle dalam bahasa Inggris. Bisa juga dengan double substitle, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Mana yang dirasa lebih cocok.

Daann sebenarnya, listening is also a matter of your knowledge on vocabularies. Makin banyak vocab yang kamu ngerti, makin ngerti apa yang mereka omongin. Listening doesnt seems too difficult anymore, does it?
Please cari konten yang positif dan edukatif yaa, jadi bisa sekalian dapat ilmu lainnya :) Hindari yang mengundang murkanya Allah :)

3. Latihan SPEAKING
Yang paling sering orang keluhkan adalah mereka kesulitan merangkai kata. Kuncinya belajar bahasa asing ya perbanyak latihan. Salah tidak apa, namanya juga lagi belajar. Justru, dengan berani mempraktekkan, kita bisa diingetin kalau ada kesalahan atau mispersepsi. Sekaligus dapat jawabannya pula. So, nothing to lose right? You even gain more by practising.

Update: Recently, I love to use https://translate.google.com to learn how to pronounce new vocabs. Very handy!

Tips:
- latihan setiap saat, kecuali kalau lagi tidur. Haha. Namanya  bahasa itu ya harus dipakai sehari-hari. Lebih enak jika ada partner, tapi kalau susah nyarinya, coba cara saya. Saya membiasakan untuk self-talk dalam bahasa Inggris. Misalnya nih, ketika saya melihat sesuatu yang mengundang komentar dalam hati ya saya ubah itu ngomongnya dalam bahasa Inggris. Mikir segala sesuatu dalam bahasa Inggris. Dengan begitu, kita akan terbiasa merangkai kata. Bahkan, kita jadi tahu sejauh mana kemampuan kita. Untuk kata-kata atau kalimat yang tidak bisa saya ubah ke bahasa Inggris, saya akan catat dan lihat di kamus atau tanya ke temen yang lebih expert.

- Menurut saya, untuk bisa ngomong, paling nggak kita harus ngerti basic untuk membentuk suatu kalimat yaitu paling minim butuh ada subyek dan predikat. Obyek dan keterangan itu bisa ditambahkan.
Pelajari basic grammar yang sering dipakai dalam percakapan. Saya juga ga terlalu expert dalam hal ini, tapi ngerti lah dasar-dasarnya.

- Jangan biasakan mentranslate dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris per kata. Nanti hasilnya kaku kayak mesin penerjemah. Pahami dan ceritakan dengan bahasamu sendiri. Instead of being a translator, be an interpreter.
- untuk bisa ngomong perlu memperluas kosakata. Jelas.

Berikut ini link download eBook Betty Azar yang bagus untuk referensi:

4. Enjoy!
Saya percaya bahwa pembelajaran akan efektif jika dan hanya jika dorongan belajar itu berasal dari diri kita sendiri. Karena kita suka. Karena kita pengen tahu. Karena kita butuh. Tentunya dengan motivasi macam ini, kita akan lebih menikmati prosesnya.

Sharing ini berasal dari pengalaman saya pribadi. Dan saya sudah membuktikan bahwa nilai toefl ITP saya bisa naik 100 poin selama 2,5 tahun. Memang butuh waktu tapi intinya, tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha. Selamat mengamalkan!

PS. Jika ada yang ingin sharing pengalamannya, monggo lhoo..


Wed, Jan 16th, 2014
Dago

Updated:
1. November 1st, 2014, Jakarta
2. July 27th, 2022, Kuala Lumpur

Comments

  1. setuju sama poin no 2 dan 3 Cin. Itu juga berlaku buat belajar bahasa asing apapun.

    Daripada dipikirin, kalau aku sih sukanya diungkapin cin. Misal kalau kelupaan bawa sesuatu ya aku ngomong sendiri

    "Ow sh...I forgot my goddamn (insertnameofthethingshere)! Think I have to go back...dang!!"

    atau kalau mau ngomentarin sesuatu

    "What's good about this show? Only fags and retards will watch it!" (kalau aku sambil pake bahasa tubuh :v )

    Satu lagi. Belajar gaya bahasa yang berbeda-beda tu juga bermanfaat banget ternyata. Misal ni Bahasa Inggrisnya politisi sama aktor di sebuah film tentu beda kan?

    ReplyDelete
  2. Iya semua metode belajar balik lagi ke personality masing-masing sih.
    Thanks for sharing ya wis..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teori Akuntansi: Uniformity and Disclosure

Teori Akuntansi: The Income Statement

Akuntansi Sektor Public: Rangkuman Jenis Anggaran