Apa Kabar Cindhi?


Masa penantian emang ngebosenin, apalagi kalo nggak ada kerjaan. Bayangin aja seorang Cindhi yang biasanya gerak terus kayak kiciran, terpaksa duduk manis. Sumpah, nyampah banget L

Satu- satunya kegiatanku cuma gelayutan di po’on, loh? Oh salah, itu kan masa lalu. Hehe
Sekarang diriku lagi rajin kenalan sama artis- artis sinetron kebanggaan ibu- ibu rumah tangga. Mulai dari Nada Cinta, Fatia si Cemong, Pak Prabu Wijaya, sampai Bang Najib. Apal deh dari A-Z, balik lagi ke A. Kalo aja ujianku all about sinetron, bisa dapet IP 4.00 deh. Hahaha songong..songong..
Tadinya sih ga mau “mbathang” banget gini. Pengennya prepare buat ke negeri orang sipit, such as latian masak. Emang sih aku uda jago masak mie instan segala varian, telur dadar, telur goreng, telur ceplok, telur amburadul, daging olahan all varian, hmm…masak air & nasi juga pinter loooohhhh *pamer*
Apalagi semenjak latian masak pakai cooking academy, rasa- rasanya saya belum siap juga - -“
Ketauan kan kegiatanku selain bantu naikin rating sinetron??
Yap, mainan cooking academy vs my sista. Yaahh, itung- itung kursus Inggris dalam term kuliner.

Aniwei, let’s cut the crap. Actually I would like to share you abooooooooooooooooouuuuuuuuuuuutttttttt “BEE MOVIE”, Ladies & Gentlemen!!!!!!!
*plokk..plokk..plokk*
Lagi- lagi thanks to my sista yang suka asal mencet remote. Just one click! And yeaaahhh, kotak ajaib ini menampilkan seekor lebah. Dan ya, dialah si actor utama pilm ini.
Awalnya sih nggak terlalu menarik. Tapi ending-nya bagus banget. Pesan moral yang ingin disampaikan patut diapresiasi J. Langsung aja ya mas dan mbakbro, monggo disimak..
Bee Movie mengisahkan seekor lebah eksentrik bernama Barry. Nah ceritanya, si Barry ini prihatin melihat kondisi lebah yang istilahnya jadi pekerja rodi. Hanya diperas tenaganya untuk menghasilkan madu tanpa diperhatikan kesejahteraannya. Syaaahhh..
Another click, and I lost some parts of the movie.
So straight to adegan persidangan. Melihat kondisi bangsanya yang dimanfaatkan oleh manusia tadi, Barry berusaha memperjuangkan hak mereka dengan cara mengajukan tuntutan ke pengadilan. Isi tuntutan itu menyatakan bahwa madu adalah property right nya bangsa lebah. Dan makhluk lain dilarang mengambil tanpa seijin mereka.
Singkat cerita, tuntutan tersebut dikabulkan oleh hakim. Jadilah, bangsa lebah yang sangat sejahtera dengan persediaan madu yang melimpah. Seluruh madu di dunia, yang sudah diproduksi, ditarik dari pasaran. No honey left but on their nest.
Di titik ini lah dimulai pesan moralnya. Madu, yang sepertinya hanya sebagian kecil dari rantai kehidupan ternyata memiliki dampak yang luar biasa. Para lebah pekerja yang terbiasa sibuk memproduksi madu, tiba- tiba berhenti karena persediaan mereka sudah terlalu banyak. Hari- hari mereka diisi dengan bermalas- malasan. Pabrik madu (di sarang lebah) ditutup. Impian seorang lebah pun harus kandas karena tempat dimana seharusnya ia bekerja sudah tidak beroperasi lagi.
Di luar sana, tumbuh- tumbuhan meranggas dan perlahan mati karena tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Bunga pun menjadi barang langka, bahkan hampir punah. Akibatnya, toko bunga pun tutup. Pengangguran bertambah (nambahin sendiri, ga da di pilm, hehe). Bisa lihat efek sampingnya? Keromantisan dan keindahan yang tercipta karena sentuhan bunga pun memudar. Punah sudah. Karena apa?
Hanya karena satu rantai kecil kehidupan memutuskan tugasnya. Dan semua makhluk turut menanggung akibatnya. Melihat hal ini, Barry mulai sadar dan berusaha menebus kesalahannya.
Ia membantu penyerbukan persediaan bunga terakhir. Alhasil, semuanya kembali normal.
Menurutku, film ini sangat mendidik. Seperti pesan Barry di akhir film, lakukan tugasmu sebaik mungkin, sekecil apapun itu. Live your life to the fullest! J

Comments

  1. weleh....pengin curcol opo review ki jan2 e...O R Z

    ReplyDelete
  2. halo cin,, iseng bukak :D
    mampir punyaku yaaa

    ReplyDelete
  3. Ciiiin...
    ayo turun, jgn kelamaan gelantungan di pohon..kasian pohonnya bosen liat kamu! haha

    ReplyDelete
  4. Wahahaha ceritanya dari pengangguran kok nyampenya ke pilem, memang bener jadi pengangguran membosankan hehe

    ReplyDelete
  5. @wisnu: dua duanya bro. kan dr awal ak ud bilang mau curhat plus share pilm :p

    @merry: sudah mbaknya. tp ak mau kasi komen kok raiso ya :S hehee

    @swar: aseemm!! :p

    @erywijaya: hahahaa sekalian curcol dikit (apa banyak? ) hehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ASP: Akuntansi Masjid vs Gereja

Grateful for Every Little Thing

Teori Akuntansi: International Accounting